bikersonweb.com -Anggaran pendidikan menjadi salah satu sasaran pemangkasan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Dalam Inpres tersebut mengharuskan efisiensi anggaran belanja APBN 2025 senilai Rp 306,7 triliun.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang dilaporkan terkena pemangkasan sekitar Rp 8 triliun. Pemangkasan meliputi belanja ATK, perjalanan dinas, dan belanja terkait lainnya.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) terkena pemangkasan anggaran sebesar 14,3 triliun meliputi belanja tunjangan dosen baik PNS maupun non PNS, bantuan operasional kampus negeri dan swasta
Menanggapi efisiensi itu, pengamat pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Edi Subkhan menyebut akan berdampak pada penurunan kualitas pendidikan dalam beberapa aspek.
1. Kualitas riset menurun Menurut Edi, jika anggaran riset terkena efisiensi, maka imbasnya akan terasa pada kualitas riset yang dilakukan. Ia menyebut, sebelum efisiensi dilakukan pun riset saat ini pun belum bisa dikatakan bagus jika dibandingan dengan negara lain. Artinya, belum memberikan kontribusi yang cukup nyata bagi kehidupan masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Pengurangan dana riset ini imbasnya akan luar biasa kedepannya,” (13/3/2025).
2. Masyarakat kelas bawah berpotensi kehilangan beasiswa Sejumlah beasiswa juga ditakutkan terkena efisiensi termasuk KIP Kuliah, BPI, Afirmasi, dan lainnya. Edi menyebut, efisiensi terhadap anggaran beasiswa berpotensi mengurangi bahkan menghilangkan hak-hak masyarakat atau mahasiswa dari kalangan masyarakat kebawah. “Yang mau masuk ke kampus atau kuliah tidak bisa,” ujarnya. Sehingga upaya untuk memperluas pendidikan dan peningkatan Human Development Index (HDI) melalui perguruan tinggi tidak terlaksana. “Kan tidak sesuai dengan janji politiknya menjadikan pendidikan sebagai salah satu yang diprioritaskan,” imbuhnya.
3. UKT PTN berpotensi naik Anggaran bantuan operasional perguruan tinggi negeri dan swasta dipangkas hingga 50 persen.
Kesejahteraan dosen diragukan Edi mengatakan, sebelum adanya efisiensi saja, kesejahteraan dosen sudah tidak terlalu diperhatikan. Adanya efisiensi terhadap tunjangan dosen non-PNS berpotensi mengurangi kesejahteraan dosen.